KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEBIJAKAN HIV/AIDS MELALUI PENDEKATAN PENTAHELIX DI KOTA CIREBON

Penulis

  • Bayu Kharisma Universitas Padjadjaran
  • Chita Ristiza Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Meita Ilyan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Muhammad Jahyul Usrah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Muhammad Ridho Firdaus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Nisa Rahmah Fauziah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Rizka Amalia Solecha Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55338/jeama.v4i1.190

Kata Kunci:

HIV/AIDS, gap analysis, analisis SWOT dan tes Litmus

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelibatan berbagai sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendorong pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon dan menyusun rekomendasi strategi  yang dapat diimplementasikan dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : (1) data primer diperoleh dari hasil Wawancara dengan Walikota yang diwakilkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon melalui seminar Daring pada tanggal 1 Agustus 2024 serta dengan KPA Kota Cirebon melalui Zoom Meeting. Kedua, data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon Tahun 2024, studi literatur dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, skripsi, maupun internet yang berhubungan dengan penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah gap analysis, analisis SWOT dan tes Litmus. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyak faktor yang memengaruhi tingginya angka prevalensi kasus HIV seperti perilaku individu serta pengaruh lingkungan (baik sosial maupun budaya). Peran WPA yang masih kurang optimal, masih sulitnya menjangkau dan meningkatkan akses layanan kelompok populasi kunci, Kota Cirebon sebagai kota transit merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon saat ini. Namun, pemerintah Kota Cirebon juga memiliki hal-hal yang mendukung pencapaian Three Zeros diantaranya seperti telah dilakukan kolaborasi antara Dinas Kesehatan dengan KPA, koordinasi pemerintah daerah dengan LSM, tersedianya fasilitas kesehatan rujukan HIV/AIDS, tersedianya SDM terlatih, dukungan dari program-program nasional maupun internasional, dan tersedianya kebijakan yang mendukung penanggulangan kasus HIV/AIDS. Pemerintah Kota Cirebon dapat memanfaatkan keterlibatan masyarakat dan pemanfaatan teknologi sebagai upaya untuk mencegah penyebaran kasus HIV/AIDS melalui strategi-strategi berikut: (1) kolaborasi program penanggulangan HIV dengan organisasi nasional maupun internasional terkait peningkatan pelayanan HIV, penemuan kasus, pengobatan ARV, perawatan bagi ODHIV, serta peningkatan kapasitas petugas di lapangan; (2) mengembangkan metode edukasi pencegahan HIV/AIDS melalui Kampanye dan Pendidikan Inklusif memanfaatkan platform digital; (3) mengembangkan strategi pendataan dan kerjasama dengan tempat-tempat transit untuk meningkatkan upaya pendataan dan pencegahan kasus HIV; (4) mengimplementasikan kebijakan penjangkauan HIV langsung ke lokasi-lokasi populasi kunci dalam upaya untuk memperluas akses layanan kesehatan; (5) memperkuat sistem pemantauan dan respon cepat, khususnya untuk mengidentifikasi kelompok yang mungkin tertular dari penemuan kasus baru HIV. Pendekatan pentahelix antara pemerintah daerah, akademisi, sektor bisnis, masyarakat, dan media juga menjadi salah satu alternatif strategi yang dapat digunakan. Penerapan PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seksual dan memutus mata rantai penularan HIV.

Referensi

R. F. Efendi, F. Firdawati, H. Hasmiwati, H. Hardisman, H. Yetti, and A. Abdiana, “Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS dengan Kejadian HIV pada LSL,” J. Ilmu Kesehat. Indones., vol. 3, no. 3, 2023.

X. Tian et al., “Global, regional, and national HIV/AIDS disease burden levels and trends in 1990–2019: A systematic analysis for the global burden of disease 2019 study,” Front. Public Heal., vol. 11, 2023.

T. Brown and W. Peerapatanapokin, “The Asian Epidemic Model: A process model for exploring HIV policy and programme alternatives in Asia,” Sexually Transmitted Infections, vol. 80, no. SUPPL. 1. 2004.

T. Susilowati, M. A. Sofro, and A. Bina Sari, “Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hiv/Aids Di Magelang,” Pros. Semin. Nas. Komun. Publik dan Din. Masy. Lokal Semin. Nas. Rekam Medis dan Inf. Kesehat., 2018.

J. Ana, F. A. Gobel, and Arman, “Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretrovial pada Orang Dengan HIV di Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya Kota Makassar,” Wind. Public Heal. J., 2020.

L. Imane, M. Nourredine, S. Driss, and L. Hanane, “Fit-Gap Analysis: Pre-Fit-Gap Analysis Recommendations and Decision Support Model,” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol. 13, no. 7, 2022.

I. Mutmainah, I. A. Yulia, F. Marnilin, and A. Z. Mahfudi, “GAP Analysis Untuk Mengetahui Kinerja Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” J. Ilm. Manaj. Kesatuan, vol. 10, no. 1, 2022.

R. W. Puyt, F. B. Lie, and C. P. M. Wilderom, “The origins of SWOT analysis,” Long Range Plann., vol. 56, no. 3, 2023.

B. Phadermrod, R. M. Crowder, and G. B. Wills, “Importance-Performance Analysis based SWOT analysis,” Int. J. Inf. Manage., vol. 44, 2019.

M. Crilly, G. Varna, C. Mouli Vemury, M. Lemon, and A. Mitchell, “Building Equality: A ‘Litmus Test’ for Recognising and Evidencing Inequalities and Segregation in the Built Environment,” Urban Plan., vol. 8, no. 1, 2023.

D. Chang et al., “A Colorimetric Biosensing Platform with Aptamers, Rolling Circle Amplification and Urease-Mediated Litmus Test,” Angew. Chemie - Int. Ed., vol. 62, no. 51, 2023.

A. Nurhaeni, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Tes Hiv Oleh Pasangan Pengantin Di Kua Kota Cirebon,” Syntax Lit. ; J. Ilm. Indones., vol. 3, no. 11, 2018.

A. Rosmalina and D. Kurnaedi, “Pendampingan Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS Oleh Kelompok Dukungan Sebaya Pakungwati Kota Cirebon,” Dimasejati J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, 2020.

E. S. Purbaningsih, Muadi, M. H. AA, and R. M. S, “Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan HIV Stadium 1 di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon,” J. Educ. Innov. Public Heal., vol. 1, no. 3, 2023.

R. Eakle, F. Venter, and H. Rees, “Pre-exposure prophylaxis (PrEP) in an era of stalled HIV prevention: Can it change the game?,” Retrovirology, vol. 15, no. 1. 2018.

A. Baldwin, B. Light, and W. E. Allison, “Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) for HIV Infection in Cisgender and Transgender Women in the U.S.: A Narrative Review of the Literature,” Arch. Sex. Behav., vol. 50, no. 4, 2021.

Diterbitkan

2025-07-01

Cara Mengutip

Kharisma, B., Ristiza, C., Ilyan, M., Usrah, M. J., Ridho Firdaus, M., Fauziah, N. R., & Solecha, R. A. (2025). KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEBIJAKAN HIV/AIDS MELALUI PENDEKATAN PENTAHELIX DI KOTA CIREBON. Jurnal Ekonomi, Akutansi Dan Manajemen Nusantara, 4(1), 29–52. https://doi.org/10.55338/jeama.v4i1.190

Terbitan

Bagian

Articles